Memahami MQTT: Protokol Ringan untuk Komunikasi IoT
Penjelasan teknis tentang cara kerja MQTT, arsitekturnya, dan mengapa protokol ini menjadi pilihan utama untuk komunikasi Internet of Things.
Dedi mulyadi
MQTT (Message Queuing Telemetry Transport) adalah protokol komunikasi yang ringan, dirancang untuk perangkat dengan sumber daya terbatas dan jaringan yang tidak stabil. Karena efisiensinya, MQTT menjadi standar de facto dalam banyak proyek Internet of Things (IoT).
1. Prinsip Dasar MQTT
MQTT menggunakan arsitektur publish-subscribe (pub/sub), yang berbeda dari model tradisional client-server. Dalam model ini:
Publisher: Mengirimkan data (pesan) ke broker tanpa mengetahui siapa penerimanya.
Subscriber: Menerima data dari broker hanya jika berlangganan topik tertentu.
Broker: Perantara yang menerima pesan dari publisher dan mengirimkannya ke subscriber yang sesuai.
2. Alur Kerja MQTT
Perangkat terhubung ke broker MQTT.
Publisher mengirim pesan ke topik tertentu.
Broker menerima pesan dan mengirimkannya ke semua subscriber yang berlangganan topik tersebut.
Subscriber memproses pesan sesuai kebutuhan.
3. Kelebihan MQTT
Ringan & Efisien: Overhead data sangat kecil, ideal untuk jaringan lambat.
Dukungan QoS (Quality of Service):
QoS 0: Pesan dikirim sekali tanpa konfirmasi.
QoS 1: Pesan dijamin terkirim minimal sekali.
QoS 2: Pesan dijamin terkirim tepat sekali.
Tetap Terhubung di Jaringan Tidak Stabil: Cocok untuk perangkat IoT di area dengan koneksi buruk.
4. Broker MQTT Populer
Mosquitto (Open-source, ringan, populer untuk proyek hobi dan industri)