Penjelasan teknis tentang JavaScript, sejarahnya, cara kerjanya di browser, dan mengapa bahasa ini menjadi fondasi utama web modern.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat halaman web menjadi interaktif. Jika HTML adalah kerangka dan CSS adalah desain, maka JavaScript adalah otaknya—memberikan perilaku, logika, dan interaksi pada sebuah website.
1. Sejarah Singkat
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich di Netscape pada tahun 1995. Awalnya bernama Mocha, lalu LiveScript, dan akhirnya dikenal sebagai JavaScript. Walaupun namanya mirip, JavaScript bukan bagian dari Java—itu hanya strategi pemasaran di masa lalu.
2. Cara Kerja di Browser
JavaScript berjalan langsung di browser menggunakan JavaScript Engine, misalnya:
- V8 (Google Chrome, Node.js)
- SpiderMonkey (Mozilla Firefox)
- JavaScriptCore (Safari)
Ketika pengguna membuka halaman web:
- Browser membaca HTML → membuat struktur dokumen (DOM).
- CSS diaplikasikan untuk memberi gaya.
- JavaScript dijalankan untuk memanipulasi DOM, menambah event, atau mengambil data dari server.
3. Fitur Utama JavaScript
- Dynamic Typing → Tidak perlu menentukan tipe data secara eksplisit.
- Event-Driven → Respon terhadap aksi pengguna (klik, scroll, input).
- Asynchronous Programming → Menggunakan callback, promises, dan
async/await
untuk menangani proses yang tidak langsung selesai. - Cross-Platform → Bisa berjalan di hampir semua browser modern.
4. Contoh Sederhana
javascript
CopyEdit
// Mengubah teks elemen HTML dengan id "demo"
document.getElementById("demo").innerText = "Halo, JavaScript!";
Kode ini akan mencari elemen HTML dengan id="demo"
dan mengubah teksnya.
5. JavaScript di Luar Browser
Dengan hadirnya Node.js, JavaScript tidak lagi terbatas di browser. Kini, JavaScript bisa:
- Menjalankan server backend.
- Mengelola database.
- Mengontrol perangkat IoT.
- Membuat aplikasi desktop & mobile.
6. Kenapa JavaScript Penting?
- Bahasa web: Semua browser mendukung JavaScript.
- Ekosistem besar: Ribuan library & framework (React, Vue, Angular).
- Full-stack: Bisa dipakai di frontend & backend.